Hasrat Prabu Santanu
Selasa, 15 Mei 2018 – Ibadat Pagi
PEMBUKAAN
P:Ya, Tuhan, sudilah membuka hatiku.
U:Supaya mulutku mewartakan pujianMu.
MAZMUR 94 (95)
Ant.
Marilah kita menyembah Kristus Tuhan, yang menjanjikan Roh kudus, Alleluia.
Marilah kita bernyanyi bagi Tuhan,
bersorak-sorai bagi penyelamat kita.
Menghadap wajahNya dengan lagu syukur,
menghormatiNya dengan pujian.
Ant.
Marilah kita menyembah Kristus Tuhan, yang menjanjikan Roh kudus, Alleluia.
Tuhanlah Allah yang agung,
merajai segala dewa.
Dasar bumi terletak di tanganNya,
Puncak gunung pun milikNya.
MilikNyalah laut, Dia membuatnya,
daratanpun buatan tanganNya.
Ant.
Marilah kita menyembah Kristus Tuhan, yang menjanjikan Roh kudus, Alleluia.
Mari bersujud dan menyembah,
berlutut di hadapan Tuhan, pencipta kita.
Dialah Allah kita, kita umatNya,
Dialah gembala kita, kita kawananNya.
Ant.
Marilah kita menyembah Kristus Tuhan, yang menjanjikan Roh kudus, Alleluia.
Hari ini dengarkanlah suaraNya:
“Jangan bertegar hati seperti di Meriba,
seperti di Masa, di padang gurun;
ketika leluhurmu mencobai Aku,
walau menyaksikan karyaKu yang agung.
Ant.
Marilah kita menyembah Kristus Tuhan, yang menjanjikan Roh kudus, Alleluia.
Empat puluh tahun Aku muak akan mereka itu;
maka Aku berkata: Umat ini tersesat hatinya,
mereka tidak mengerti maksud bimbinganKu.
Sebab itu Aku bersumpah dalam murkaKu:
Mereka takkan beristirahat bersama Aku.”
Ant.
Marilah kita menyembah Kristus Tuhan, yang menjanjikan Roh kudus, Alleluia.
Kemuliaan kepada Bapa
dan Putra dan Roh kudus.
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu,
dan sepanjang segala abad. Amin.
Ant.
Marilah kita menyembah Kristus Tuhan, yang menjanjikan Roh kudus, Alleluia.
MADAH
O sungguh menggembirakan
Bahwa Yesus Kristus Tuhan
Yang tersalib di Golgota
Bertakhta di sisi Bapa.
Marilah kita bersyukur
Memuji Allah yang luhur
Sambil mohon kepadaNya
Kerinduan akan surga.
Kita turut bahagia
Bersama seisi surga
Atas kemulyaan Tuhan
Yang jaya tak terkalahkan.
Mulyalah Engkau ya Tuhan
Yang naik ke atas awan
Serta Bapa dan Roh suci
Mulyalah kekal abadi. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1
Engkau menghidupkan kami kembali, sehingga umatMu bersukacita karena Engkau, Alleluia
Mazmur 84 (85)
Engkau telah berkenan kepada tanahMu, ya Tuhan,*
dan memuliakan nasib Yakub.
Engkau telah memaafkan kesalahan umatMu*
dan mengampuni segala dosa mereka.
Engkau telah menarik kembali rasa geramMu*
dan meredakan nyala murkaMu.
Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami,*
dan hentikanlah rasa jengkel terhadap umatMu!
Untuk selamanyakah Engkau murka terhadap kami*
dan melanjutkan amarahMu turun-temurun?
Tidak maukah Engkau menghidupkan kami kembali,*
sehingga umatMu bersukacita karena Engkau?
Perlihatkanlah kasih setiaMu, ya Tuhan,*
dan berilah kami keselamatanMu.
Aku mau mendengarkan firman Tuhan:*
Tuhan menjanjikan keselamatan kepada umatNya;
kepada orang yang dikasihiNya,*
yang kembali percaya kepadanya.
Sungguh keselamatan Tuhan dekat pada orang yang takwa,*
dan kemuliaanNya diam di negeri kita.
Kasih dan kesetiaan akan bertemu,*
keadilan dan keselamatan akan ber-pelukan.
Kesetiaan akan tumbuh dari bumi,*
dan keadilan akan turun dari langit.
Tuhan akan mencurahkan hujan,*
dan tanah kita akan menghasilkan panenannya.
Keadilan akan berjalan di hadapanNya,*
dan keselamatan akan mengikuti jejakNya.
Kemuliaan kepada Bapa*
dan Putra dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu,*
dan sepanjang segala abad. Amin.
Ant. 1
Engkau menghidupkan kami kembali, sehingga umatMu bersukacita karena Engkau, Alleluia
Ant. 2
Kita percaya kepada Tuhan; ia menganugerahkan keselamatan ke¬pada kita, Alleluia.
Kidung (Yes 26:1-12)
Kita mempunyai kota yang kuat,†
Tuhan mendirikan tembok dan benteng*
untuk melindungi kita.
Bukalah pintu gerbang, agar masuklah bangsa yang jujur,*
bangsa yang tetap setia.
Tuhan, dengan teguh Engkau memelihara keselamatan,*
karena umatMu percaya padaMu.
Percayalah kepada Tuhan untuk selama-lamanya,*
sebab Tuhanlah wadas yang kekal.
Jalan orang jujur lurus,*
Engkau merintis jalan lurus baginya.
Biarpun Engkau menghakimi kami,†
kami berharap padaMu, ya Tuhan;*
dan memuji namaMu itulah hasrat hati kami.
Hatiku merindukan Dikau pada waktu malam,*
dan batinku mencari Engkau pada waktu pagi.
Bila Engkau datang menghakimi bumi,*
para penduduk dunia mengalami keadilan.
Ya Tuhan, Engkau akan menganugerahkan keselamatan kepada kami,*
sebab Engkaulah yang menyelesaikan segala pekerjaan kami.
Kemuliaan kepada Bapa*
dan Putra dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu,*
dan sepanjang segala abad. Amin.
Ant. 2
Kita percaya kepada Tuhan; ia menganugerahkan keselamatan ke¬pada kita, Alleluia.
Ant. 3
Tanah yang memberi hasilnya, hendak-nya segala bangsa bersorak gembira, Alleluia.
Mazmur 66 (67)
Semoga Allah mengasihani dan memberkati kita,*
semoga wajahNya berseri-berseri kepada kita.
Ya Allah, semoga karyaMu dikenal di bumi,*
dan keselamatanMu di antara segala bangsa.
Hendaknya segala bangsa memuji Engkau,*
hendaknya memuji Engkau segala bangsa.
Hendaknya segala bangsa bersorak gembira, sebab Engkau memerintah
bangsa-bangsa dengan adil*
dan menuntun segala bangsa di bumi.
Hendaknya segala bangsa memuji Engkau,*
hendaknya memuji Engkau segala bangsa.
Tanah telah memberi hasilnya,*
sebab Tuhan, Allah kita, telah memberkati kita.
Semoga Allah tetap memberkati kita,*
semoga seluruh bumi menjadi takwa.
Kemuliaan kepada Bapa*
dan Putra dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu,*
dan sepanjang segala abad. Amin.
Ant. 3
Tanah yang memberi hasilnya, hendak-nya segala bangsa bersorak gembira, Alleluia.
BACAAN SINGKAT (Kis 13:30-33)
Allah membangkitkan Yesus dari alam maut pada hari yang ketiga. Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah saksi¬Nya bagi umat ini. Maka sekarang kami mewartakan kabar gembira ke¬pada saudara, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada para leluhur, telah digenapi oleh Allah bagi kita, keturunan mereka. Sebab Allah telah mem¬bangkitkan Yesus, seperti tertulis dalam Kitab suci: Engkaulah puteraKu, pada hari ini Aku menjadi Bapamu.
LAGU SINGKAT
P : Tuhan bangkit dari kubur, *Alleluia, alleluia.
U : Tuhan bangkit dari kubur, *Alleluya, alleluya.
P : Sesudah disalibkan bagi kita.
U : Alleluia, alleluia.
P : Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U : Tuhan bangkit dari kubur, *Alleluia, alleluia.
KIDUNG ZAKHARIA (Luk 1:68-79)
Ant. Kidung Zakharia
Tuhan bangkit dari alam maut seperti sudah dikatakannya. Marilah kita bersorak-sorai dengan gembira, sebab Tuhan meraja selama-lamanya, Alleluia.
Terpujilah Tuhan, Allah Israel,*
sebab Ia mengunjungi dan membebaskan umatNya.
Ia mengangkat bagi kita seorang penyelamat yang gagah perkasa,*
putera Daud, hambaNya.
Seperti dijanjikanNya dari sediakala,*
dengan perantaraan para nabiNya yang kudus.
Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita*
dan dari tangan semua lawan yang membenci kita.
Untuk menunjukkan rahmatNya kepada leluhur kita*
dan mengindahkan perjanjianNya yang kudus.
Sebab Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita,*
akan membebaskan kita dari tangan musuh.
Agar kita dapat mengabdi kepadaNya tanpa takut*
dan berlaku kudus dan jujur di hadapanNya seumur hidup.
Dan engkau, anakku, akan disebut nabi Allah yang mahatinggi,*
sebab engkau akan mendahului Tuhan untuk menyiapkan jalanNya.
Untuk menanamkan pengertian akan keselamatan dalam umatNya,*
berkat pengampunan dosa mereka.
Sebab Allah kita penuh rahmat dan belaskasihan;*
Ia mengunjungi kita laksana fajar cemerlang.
Untuk menyinari orang yang meringkuk dalam kegelapan maut*
dan membimbing kita ke jalan damai sejahtera.
Kemuliaan kepada Bapa*
dan Putra dan Roh kudus.
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu*
dan sepanjang segala abad. Amin.
Ant. Kidung Zakharia
Tuhan bangkit dari alam maut seperti sudah dikatakannya. Marilah kita bersorak-sorai dengan gembira, sebab Tuhan meraja selama-lamanya, Alleluia.
DOA PERMOHONAN
Dengan kekuatanNya sendiri Kristus mendirikan kembali kenisah tubuhNya yang telah hancur. Maka marilah kita bergembira bersama Dia dan mohon:
U: Anugerahilah kami buah kebangkitanMu, ya Tuhan.
Engkau melimpahkan kegembiraan kepada para wanita dan rasul waktu kebangkitanMu, ya Kristus, penyelamat seluruh dunia,* angkatlah kami menjadi saksiMu.
Engkau menjanjikan kehidupan baru kepada semua orang,* teguhkanlah kami menjadi pewarta InjilMu.
Engkau berulang kali menampakkan diri kepada para rasul dan memberi mereka Roh kudusMu,* baharuilah Roh pencipta di dalam hati kami.
Engkau telah berjanji kepada murid-muridMu bahwa Engkau akan tinggal bersama mereka sampai akhir zaman,* tinggallah hari ini bersama kami, dan dampingilah kami senantiasa.
BAPA KAMI
DOA PENUTUP
Allah yang mahakuasa dan maharahim, semoga Roh kudus turun atas kami dan berdiam dalam diri kami, sehingga kami menjadi kenisah kemuliaanNya. Demi Yesus Kristus, PutraMu dan pengantara kami, yang hidup…
PENUTUP
P:Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa, dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U:Amin.
Ngantuk…
Mengantuk. Pernah? Sering? Yang pasti rutin. Karena kita manusia termasuk rombongan mamalia. Binatang menyusui, burung, bahkan ikan, pasti pernah ngalamj ngantuk. Kalau gak percaya, coba tanya deh.
Kita pasti ngantuk secara rutin, karena manusia membutuhkan tidur. Tidur dibutuhkan bisa karena lelah, kebiasaan atau pola hidup, tapi yang jelas adalah keadaan istirahat alami.
Ini alamiah, jadi pasti. Bahkan sepertiga waktu kita, adalah untuk tidur.
Nah, mengantuk adalah proses menuju tidur. Ngantuk menjadi proses “landing” dari proses sadar menuju tidur.
Seperti semua proses pendaratan yang lain, ngantuk menjadi saat penting. Salah “landing” bisa nubruk, bisa kepleset, bisa gak bangun lagi.
Banyak penelitian, tidur akan nyenyak dan menyehatkan, bisa diawali dgn ketenangan batin, entah berdoa atau mendengarkan musik tenang-tenang mendayung. Hasilnya bisa mimpi indah dan bangun dengan kondisi badan segar.
Lha tapi sekarang ini, saat kutulis karangan tak jelas ini, aku mengantuk bangettt dalam sebuah rapat di ruang bersuhu dingin.
Apakah ngantuk ini karena badanku sedang dalam kondisi mau “landing” menuju istirahat alami bernama tidur? Atau sekedar otakku saja yang minta istirahat bukan karena lelah tapi karena bosan?
Kalau tidak hati2, otakku bisa salah landing nih, nubruk apa tak tahu. Jelas-jelas ngantuk, pasti aku gak sambung arah pembicaraan rapat. Lha kalau tiba-tiba aku usul, apa yang terjadi? Pasti tifak sambung.
Maka pesan moral tulisan ini adalah, saat ngantuk, siapkan baik-baik semuanya. Lebih baik gunakan kesempatan ngantuk, untuk mendaratkan ide-ide dalam tulisan. Namanya juga ngantuk, jadi jangan diprotes kalau tulisan ini juga tidak jelas arahnya. hehehehe
Ini baru ngantuk sbg pendaratan, lho. Belum ndobos lagi tentang melek sebagai proses take off. Ah ngantuk..!
Batuk*
Kalau dilafalkan secara jawa, bat(h)uk, maka artinya adalah dahi. Tapi kalau dalam bahasa Indonesia, batuk seringkali disebut sebagai salah satu penyakit. “Wah udah seminggu batuk gak sembuh-sembuh, nih!”
Tapi apakah batuk adalah tergolong penyakit? Setelah tanya sana sini, intip sana sini, ternyata batuk bukanlah penyakit. Batuk adalah sebuah mekanisme pertahanan tubuh. Menurut para dokter, Batuk adalah respons alami dari tubuh sebagai sistem pertahanan saluran napas jika terdapat gangguan dari luar. Respons ini berfungsi membersihkan lendir atau faktor penyebab iritasi atau bahan iritan (seperti debu atau asap) agar keluar dari paru-paru dan saluran pernafasan. Nah klo batuk tiga minggu tidak sembuh-sembuh, patut dicurigai.
Jadi batuk adalah tindakan membela diri, mengeluarkan penyakit maupun sumber penyakit. Menarik nik. Kalau begitu, orang demo yang berteriak-teriak di jalan itu bisa dikatakan kayak orang batuk yg buang penyakit? Karena merasa ada yang salah dengan sistem hidup mereka, lalu mereka batukkan di dalam demo. Atau…kalau begitu orang yang marah-marah itu kayak orang batuk ya? Ada yanh tidak sesuai dengan keinginan atau idealismenya, dibuanglah hal itu dengan batuk marah?
Yahh simpulan yang semena-mena memang. Sudah tidak ilmiah secara medis, apalagi secara psikologis, maupun sosiologis anthropologis.
Hanya saja, ada yang kuingat kalau ada orang normal yang sedang batuk. Sekali lagi orang normal lho ya. Bila orang (normal) sedang batuk, pasti akan dia berusaha untuk menutup mulut, atau membuang wajah, seakan-akan mau menghindarkan batuknya itu mengenai orang lain. Memang normalnya demikian, bukankan batuk sebagai mekanisme pembelaan diri adalah membuang penyakit, maka orang normal tidak akan tega memberikan penyakitkan ke orang lain kan? Itu salah satu gunanya sapu tanngan. Bukan sekedar sopan santun, tapi ini perihal menjaga satu dengan yang lain. Kalau batuk asal saja kita semprotkan ke mana saja….hadeuh…susah membayangkan apa yang akan terjadi
Maka hati-hatilah bila sedang batuk, batuk di dunia maya, di sosial media, atau dalam hidup bersama. Mekanisme ini betul, supaya kita sehat, tapi kalau kita hanya asal sembur ke sana ke mari, ini bukan sekedar gak sopan, tapi sebetulnya menyabarkan penyakit ke banyak tempat.
Yuk, kita jadikan hidup kita sehat, hidup orang lain sehat, dunia ini juga lebih indah untuk ditinggali.
*ditulis sambil nunggu obat batuk di apotik. huehehehehehe