Suatu hari Yesus diundang makan oleh seorang pemimpin Farisi. Di sana, ada seorang yang sakit bengkak di hadapan-Nya. Orang-orang memperhatikan dengan tajam: apakah Yesus akan menyembuhkan pada hari Sabat? Tapi Yesus justru bertanya, “Jika anakmu atau lembumu jatuh ke dalam sumur pada hari Sabat, apakah kamu tidak segera menolongnya?” Mereka terdiam — karena mereka tahu, kasih selalu lebih besar daripada aturan.
Kadang kita pun terjebak dalam “aturan” buatan manusia — takut dianggap salah, takut dikritik, sampai lupa bahwa kebaikan sejati tak menunggu waktu yang tepat. Yesus mengingatkan: kapan pun ada kesempatan untuk menolong, lakukanlah. Tidak ada hari libur bagi kasih. Hari ini, mungkin kita bisa mulai dari hal kecil: menolong teman yang kesulitan, mendengarkan orang yang sedih, atau sekadar tersenyum pada yang terabaikan. Sebab setiap tindakan kasih, sekecil apa pun, selalu selaras dengan hati Tuhan.
