“Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia.
Mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
Demikian juga seperti yang terjadi pada zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
Tetapi pada hari Lot keluar dari Sodom, hujan api dan belerang turun dari langit dan membinasakan mereka semua.
Demikianlah halnya kelak pada hari Anak Manusia menyatakan diri-Nya.
Pada hari itu siapa yang berada di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan siapa yang berada di ladang, janganlah ia kembali.
Ingatlah akan isteri Lot!
Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.
Aku berkata kepadamu: Pada malam itu akan ada dua orang di atas satu tempat tidur; yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.
Akan ada dua orang perempuan sedang mengilang bersama-sama; yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.”
Kata murid-murid kepada-Nya: “Di mana, Tuhan?”
Jawab-Nya kepada mereka: “Di mana ada bangkai, di situ berkerumun burung nasar.”
Yesus mengingatkan bahwa kedatangan-Nya akan datang tiba-tiba, seperti air bah di zaman Nuh atau api yang turun di zaman Lot. Orang-orang kala itu sibuk dengan rutinitas sehari-hari — makan, bekerja, menikah — tetapi lupa mempersiapkan diri secara rohani.
Pesan Yesus bukan agar kita hidup dalam ketakutan, melainkan agar kita tidak terlena dalam kesibukan dunia sampai melupakan arah hidup yang sejati.
Hidup sehari-hari bisa membuat kita “terhisap” dalam urusan pekerjaan, uang, atau kenyamanan. Namun Injil hari ini mengingatkan: hal-hal duniawi itu sementara, sedangkan panggilan kita adalah kekal. Maka kesiapsiagaan bukan berarti cemas setiap hari, melainkan hidup setia, jujur, dan berbelas kasih dalam setiap hal kecil.
Kalau hari ini Tuhan datang, apakah Ia akan menemukan kita siap — dengan hati yang bersih dan tangan yang terbuka?
