YESUS JAGOANKU dalam Matius 25:31-46
Yesus kini berbicara soal penghakiman. Siapa yang ‘benar’ dan ‘siapa’ yang salah. Dalam Mat 25:31-46, dijabarkan bagaimana tiap-tiap orang akan dipisahkan antara yang baik dan yang benar, dan juga atas dasar penghakiman tersebut dilaksanakan.
Kisah Yesus sudah dimulai dengan fakta bahwa Yesus adalah orang besar. Matius menggambarkan Yesus sebagai kaum ningrat. Dalam darah-Nya mengalir unsur kebangsawanan. Dia tidak hanya keturunan Abraham namun juga keturunan Daud, Raja besar tersebut. Menjadi seorang pemimpin mungkin sudah menjadi ‘takdir-Nya’, sudah sejak awal Dia menjadi jagoan. Tidak cukup itu saja. Yohanes pembaptis bahkan oleh Matius dimunculkan sebagai perintis kedatangan Raja tersebut. Sebagai nabi dengan gagrak Perjanjian Lama yang terakhir, Yohanes Pembaptis mempersiapkan orang-orang untuk menerima Raja yang akan datang tersebut.
Karya Yesus dimulai setelah ada kabar kematian Yohanes. Sang Nabi terakhir telah selesai, ramalan telah sampai pada ‘titik’, dan sebagai gantinya munculah Yesus. Yesus menjadi perwujudan paling jelas dari seluruh ramalan para Nabi.
Dalam gambaran orang waktu itu, Yesus adalah seorang pangeran Allah yang nantinya akan memujudkan Kerajaan Allah yang dinanti-nanti. Namun kenyataanya, Dia ditolak oleh para pemimpin Yahudi (mereka bukan pemimpin Politis,lho). Bahkan kematian menjadi penutup karya Yesus yang hebat. Nah, karena telah mengalami peristiwa Paskah, kemudian Matius punya ide yang lain. Kerajaan Allah yang akan diwujudkan oleh Yesus tidak terjadi pada waktu Yesus masih hidup dan berkarya. Namun pada kedatangannya kemudian, Yesus akan menegakkan Kerajaan Allah. Oleh sebab itu, maka sebagai orang yang percaya, sikap berjaga-jaga dalam menanti Kerajaan Allah menjadi tuntutun.
Walau dulu ditolak yang berujung pada kematian, kini Yesus tampil sebagai orang yang memang berkuasa. Dengan ajaran akan penghakiman tersebut, kuasa Yesus sebagai Raja kelihatan. Dia kini nampak sebagai jagoan yang gak kalah dengan salib, namun malah mempunyai kuasa yang hebat akan hidup orang.
Kata orang, domba lebih berkonotasi positif daripada kambing. Domba dinilai sebagai hewan yang cukup sopan: gak banyak ribut, setia pada pasangan, kompak menghadapi bahaya, dan selalu makan rumput yang lebih pendek dari dirinya. Sedangkan kambing dipandang sebelah mata (walaupun susunya sangat berguna, lho): dinilai bodoh atau bahkan disebut pencuri, berani makan tanaman yang lebih tinggi dari dirinya dan bahkan buah-buahkan yang memang tidak diperuntukkan baginya, tidak cukup gentelman untuk melindungi pasangannya dari bahaya.
Yang akan diterima dalam partai Kerajaan Allah dengan pemimpinnya Yesus adalah mereka yang seperti domba, dan tentunya kebalikannya dengan kambing. Disebutkan, orang melakukan perbuatan baik demi saudara Yesus yang paling hina akan diterima Raja yang menghakimi dengan senyum, tapi kebalikannya akan dikirim ke dalam api yang panas.
Siapakah saudara yang paling kecil tersebut? Dimana mereka bisa dijumpai? Yang dimaksud dengan saudara yang paling kecil tersebut adalah mereka yang mewartakan partai KA (tentunya dimulai oleh Yesus sendiri). Kalo ada yang menerima kampanye partai Kerajaan Allah tentunya akan disambut dengan tangan terbuka oleh sang jagoan partai, Yesus sebagai raja. Kaum beriman adalah partisipan partai Kerajaan Allah.
Kedatangan Yesus yang kedua hendaknya disambut pengikutnya yang menjadi domba yang baik tersebut. Seperti halnya jagoan yang dinanti sejak Perjanjian Lama, Yesus akan datang di akhir zaman. Oleh sebab itulah, Matius membuat buku panduan bagaimana menyambut kemenangan partai Kerajaan Allah pada akhir nanti.