Namanya juga karya awal, pasti agak gimanaaa begitu. Karya Herge ini kelihatannya sangat konyol malah. Kisah Tintin di Kongo bahkan oleh banyak kritikus dinilai terlalu rasial.
Kisah Tintin di Kongo disatukan dari berbagai penjelajah Afrika. Sepanjang cerita, bisa kita lihat pameran kolonialisme. Tintin menunjukkan sikap merendahkan terhadap penduduk asli; pada 1954, ketika Hergé merevisi ceritanya, sikap rasis akan melunak.
Dalam cerita ini, Tintin juga menunjukkan sedikit penghormatan terhadap flora dan fauna Afrika, menewaskan 13 antelop dan meledakkan badak. Kemudian Hergé akan sangat menyesali adegan-adegan itu, dan dia mengambil sikap tegas terhadap perburuan dan perburuan.